STUDENT UNION GRAND
JUDUL PROGRAM
Dampak Lagu Pertiwi Anak Jalanan Akhmad Dahlan
Diusulkan oleh:
Fitri Badriyah (10102244034) 2010
Agung Suryawan (11102241030) 2011
Fikri Nur Cahya (11102241012) 2011
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
1. Judul Kegiatan: Dampak Lagu Pertiwi Anak Jalanan Akhmad Dahlan
2. Bidang Kegiatan: Student Union Grant
3. Bidang Ilmu : (√ ) Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Fitri Badriyah
b) NIM : 10102244034
c) Jurusan/Prodi : Pendidikan Luar Sekolah
d) Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
e) Alamat Rumah dan No Tel./HP: Rejosan RT 02 RW 01 Negen Agung Waykanan Lampung. 085726890879
f) Alamat email :
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Sujarwo, M.Pd.
b) NIP : 19691030 200312 1 001
c) Alamat Rumah dan No Tel./HP: Negah RT01 RW03 Alastuwo Kebakkramat Karanganyar, Jawa Tengah. 085647096663
7. Biaya Kegiatan: Rp. 1.780.000
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Yogyakarta,20 Maret 2012
Menyutujui: Ketua Pelaksana Kegiatan,
Ketua Jurusan/Prodi/Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa,
(.............................................) (........................................)
NIP NIM
Wakil Rektor III Dosen Pendamping
Universitas Negeri Yogyakarta
Prof. Dr. Herminanto Sofyan (.........................................)
NIP 19540809 197803 1 005 NIP
“ Dampak Lagu Pertiwi Anak Jalanan Akhmad Dahlan”.
A. Latar Belakang Masalah
Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990: 602).
Musik menjadi wadah untuk mengekspresikan perasaan dan kondisi kekinian seseorang yang memainkannya. Semua orang bisa menikmati musik dan semua orang bisa memainkan musik karena musik tidak mempunyai patokan instrumennya dan tidak ada aturan yang melarang untuk bermusik.
Musik bisa dinikmati dalam bentuk suara atau audio. Bermusik merupakan kegiatan membuat irama dengan menyusun nada atau suara untuk menghasilkan komposisi yang selaras dan terikat satu sama lain antar nadanya sehingga akan terasa mengalir dalam tubuh apabila didengarkan.
Jenis musik di dunia sudah berkembang menjadi bebagai macam aliran. Salah satu jenis tertua dari musik yaitu jenis musik blues yang berasal dari amerika. Jenis musik lainnya kemudian berkembang dengan sendirinya seiring jalanya zaman, ada jenis musik jazz, pop, rock maupun dangdut yang merupakan jenis musik asli Indonesia.
Jenis musik yang sekarang mulai diperhatikan oleh masyarakat Indonesia yaitu jenis musik pinggiran. Musik pinggiran merupakan sebutan untuk musik yang dimainkan oleh para anak jalanan. Istilah musik pinggiran diambil dari dua kata yaitu musik dan pinggir. Menurut Pusat Pembinaan Bahasa (1990:602), musik adalah : (1) Ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang diurutkan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesinambungan dan kesatuan, (2) Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa, sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang, menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian).
Jamalus dalam buku Seni Musik Klasik berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
Pinggiran berasal dari kata dasar pinggir atau tepi yang berarti bagian bidang (permukaan) yang di luar sekali ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008;1502 ).
Pemaparan diatas menunjukan bahwa maksud istilah musik pinggiran adalah bunyi nada tersusun sehingga menghasilkan komposisi musik dan irama yang mengandung perasaan dan pikiran penciptanya yang dimainkan oleh seseorang atau sekelompok orang lapisan terbawah atau terluar dari masyarakat.
Jenis musik pinggiran dimainkan dengan alat musik sederhana seperti kecrekan yaitu alat musik yang terbuat dari tutup botol minuman bersoda yang di paku disepotong kayu, gendang yang terbuat dari paralon dengan karet ban bekas sebagai kulit gendang. Ada pula musik pinggiran yang dimainkan dengan ukulele dan gitar.
Musik pinggiran terbentuk oleh pengalaman para anak jalanan yang menjalani kehidupan dijalanan yang penuh dengan kerja keras dan pengorbanan demi menyambung hidup kemudian dituangkan dalam bentuk musik. Musik pinggiran mengandung makna kesan kehidupan anak jalanan dan mencerminkan jati diri anak jalanan yang keras.
Tidak jarang musik pinggiran menghasilkan sebuah lagu yang cukup berkualitas dan diminati oleh masyarakat. Masyarakat menerima lagu musik jalanan dengan baik karena selain musiknya yang sederhana dan mudah dinikmati, syair atau lirik dari lagu musik jalanan juga sangat mengandung makna pahitnya hidup di jalanan dan menggambarkan kehidupan anak jalanan sehari-hari serta tersirat pesan dari anak jalanan yang ingin memperbaiki kondisi saat ini.
Syair lagu musik pinggiran menjadi menarik diteliti karena struktur liriknya diciptakan secara langsung tanpa adanya konsep terlebih dahulu tetapi lirik tersebut diambil dari kejadian yang dialami anak jalanan dalam kehidupan sehari-hari maupun kejadian yang dialami pada masa lalu yang mengakibatkan anak jalanan itu terpaksa hidup di jalanan. Pesan yang ingin disampaikan anak jalanan kepada pemerintah maupun masyarakat pun sering dimasukan anak jalanan dalam pembuatan lirik lagu.
Melihat kandungan lirik lagu musik pinggiran yang sangat bermakna, membuka jalan untuk pemerintah lebih memperhatikan lagu musik pinggiran karena dari lagu tersebut pemerintah dapat mengidentifikasi masalah-masalah sosial terkait anak jalanan. Makna lirik lagu musik pinggiran pun mencoba membuka mata masyarakat untuk sadar akan nasib para anak jalanan. Anak jalanan melalui lagu-lagunya berharap bisa menjual suara lantang mereka kepada masyarakat untuk mendapatkan sedikit uang dan juga melalui lagu musik pinggiran berharap pemerintah dan masyarakat bisa lebih peduli terhadap nasib anak jalanan.
Menurut RSAD (Rumah Singgah Akhmad Dahlan) yang membina anak-anak jalanan dikawasan Sleman dan sekitarnya, kelompok anak jalanan yang memainkan musik pinggiran cukup banyak. Salah satu yang penulis amati adalah kelompok anak jalanan yang tinggal di rumah singgah Akhmad Dahlan itu sendiri.
Penulis pertama kali menikmati penampilan kelompok anak jalanan RSAD ini dalam acara bakti sosial HIMA Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta di RSAD tersebut. Kelompok musik RSAD memainkan satu lagu yang diciptakan sendiri berjudul “Pertiwi”. Lagu yang berjudul pertiwi dinyanyikan dengan diiringi gitar, ukulele dan gendang sehingga menghasilkan instrumen musik yang unik dan enak dinikmati. Syair lagunya pun menggugah rasa kebersamaan kita dan rasa memiliki kita terhadap tanah air Indonesia.
Rasa ingin tahu penulis tentang arti dan harapan dari lagu “Pertiwi” kelompok musik RSAD, mendorong penulis untuk meneliti lebih dalam tentang arti dan harapan dari lagu “pertiwi” kelompok musik RSAD, dan akhirnya penulis menemui langsung kelompok musik RSAD di rumah singgah tersebut. Kelompok musik RSAD dalam menciptakan lagu “Pertiwi” dilakukan secara bersama. Lirik dari lagunya diciptakan dari gambaran keadaan Indonesia saat ini. Dalam setiap lagunya terdapat pesan untuk pemerintah. Harapan mereka akan kesejahteraan pun sering dituangkan dalam lirik lagu. Masalah sosial juga sering menjadi bahan untuk lirik lagu “Pertiwi” kelompok musik RSAD.
Tujuan kelompok RSAD dalam bermusik adalah bukan sekedar untuk mengamen tapi juga untuk menunjukkan karya seni yang khas dari kelompok musik RSAD. Kelompok musik RSAD juga tidak jarang menampilkan karyanya dalam berbagai acara yang bertajuk sosial. Kelompok musik RSAD dengan lagunya ingin mengutarakan keluh kesahnya, mengutarakan keinginanya untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan seperti yang dijanjikan oleh pemerintah.
Melihat dan mendengarkan musik pinggiran yang dimainkan oleh kelompok musik RSAD serta mengamati lirik dari lagu “Pertiwi” yang diciptakan oleh kelompok musik RSAD. Penulis tertarik untuk membahas arti lirik lagu “pertiwi” bagi anak jalanan dan membahas lirik lagu “Pertiwi” kelompok musik RSAD.
Ada dua hal yang menjadi fokus penulis dalam musik pinggiran ini, yang pertama yaitu mengartikan makna dan pesan yang tersirat dalam lirik lagu “Pertiwi”.
Analisis yang dikaji penulis meliputi pengenalan fungsi musik bagi anak jalanan. Penulis menganalisa latar belakang pengambilan tema dalam lirik lagu, pemilihan kata yang terdapat dalam lirik lagu dan menganalisa makna lagu serta pesan yang disampaikan dalam lirik lagu musik sampah.
Pengkajian tentang pengaruh lirik lagu “Pertiwi” meliputi, perasaan anak jalanan setelah mendengarkan Lagu “Pertiwi” dan harapan kelompok musik RSAD lewat lagu “Pertiwi”.
Setelah mengamati musik pinggiran khususnya lagu “Pertiwi” dari kelompok musik RSAD, penulis mengkajinya dalam bentuk tulisan berupa penelitian ini, dengan mengangkat judul “ Dampak Lagu Pertiwi Anak Jalanan Akhmad Dahlan”.
B. Perumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas tulisan ini sesuai dengan judulnya, penulis membuat rumusan masalahnya sesuai dengan subjek dari musik pinggiran yaitu kelompok musik RSAD (Rumah Singgah Akhmad Dahlan) dan lirik lagu musik pinggiran yang sering dinyanyikan oleh kelompok musik RSAD
Beranjak dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dalam tulisan ini, maka penulis merumuskan masalah bagaimana pengaruh lirik lagu musik pinggiran terhadap sikap dan perilaku anak jalanan?
C. Tujuan Program
Setiap kegiatan penelitian pastinya mempunyai tujuan tertentu. Penulisan penelitian ini juga mempunyai tujuan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah penulis kemukakan sebelumnya yakni untuk menerangkan pengaruh musik pinggiran terhadap sikap dan perilaku anak jalanan
D. Luaran yang Diharapkan
Memahami sikap dan perilaku anak jalanan serta memahami kebutuhan anak jalanan terkait dengan perkembangan sikap dan perilakunya yang tercemin dalam lirik lagu musik pinggiran
E. Kegunaan Program
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi masyarakat untuk lebih memperhatikan nasib dari anak jalanan, memperkaya pengetahuan tentang pemaknaan lirik lagu serta diharapkan dapat menjadi referensi pemerintah maupun rumah singgah dalam mengambil kebijakanya mengenai nasib anak jalanan.
F. Tinjauan Pustaka
1. Lagu dan Lirik
Musik menjadi berfungsi sebagai media komunikasi karena dalam musik berkaitan satu sama lain dengan lagu. Anton M. Moelibo (1988; 486) berpendapat pengertian lagu adalah ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan sebagainya).
Lagu sendiri memiliki unsur lirik. Lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisikan curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyayian (Anton M. Moelibo, 1988; 528). Lirik dalam sebuah lagu mengandung pesan, harapan, imbauan, perasaan serta pemikiran penciptanya. Inilah yang menjadikan lirik dalam lagu dan musik menjadi berfungsi sebagai media komunikasi karena terdapat usaha penyampaian pemikiran maupun perasaan dari pencipta kepada khalayak pendengar.
Kelompok musik RSAD menciptakan dan menyanyikan lagu “Pertiwi” sebagai media penyampaian pesan dan harapannya kepada pendengar. Hal ini berkaitan dengan fungsi musik sebagai media komunikasi.
2. Komunikasi
Arti dari komunikasi itu sendiri adalah hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, pernyataan tersebut berupa pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagaialat penyalur (Onong Uchjana Effendy, 2003; hlm 28).
Terdapat beberapa tipe komunikasi yang disepakati oleh para pakar yaitu :
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication), komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication), komunikasi Antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orangsecara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanyamenangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbalatau nonverbal.
3. Komunikasi Kelompok, adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
4. Komunikasi Publik, adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenal satu persatu.
5. Komunikasi Organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.
6. Komunikasi Massa (Mass Communication), adalah komunikasi yang menggunakan mediamassa, baik cetak atau elektronik. (Deddy Mulyana, 2004; 72-75).
Komunikasi yang dilakukan oleh kelompok musik RSAD lewat lagunya yang berjudul “Pertiwi” termasuk dalam komunikasi publik karena kelompok musik RSAD menyanyikan lagu tersebut bukan hanya ketika mengamen tapi juga pada saat mengisi diacara yang diadakan organisasi atau instansu lainya. Kelompok musik RSAD tidak mengenal satu persatu pendengarnya, tetapi kelompok musik RSAD ingin menyampaikan pesan dan pemikiranya kepada semua pendengar.
Komunikasi melalui musik seperti yang dilakukan kelompok musik RSAD termasuk kedalam komunikasi verbal. Ilmu komunikasi menyatakan bahwa istilah komunikasi verbal yaitu proses penyampaian informasi baik berupa lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal menggunakan bahasa karena komunikasi non verbal berbentuk lisan maupun tulisan.
3. Bahasa
Bahasa dapat diartikan seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti (Hafied Cangara, 2002 ; 103).
Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam komunikasi verbal. Bahasa digunakan si pemakai untuk menyatakan pemikiran-pemikiran atau presepsi dari sebuah objek dengan menggunakan simbol untuk kemudian disampaikan kepada orang lain dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Kesimpulan dari penulis yaitu lirik lagu “Pertiwi” ditulis menggunakan bahasa untuk kemudian dilantunkan dengan melodi dan digunakan sebagai media penyampai pesan dari kelompok musik RSAD sebagai pencipta lirik dan lagu kepada masyarakat, pemerintah dan khalayak sebagai pendengar.
Memahami lirik lagu “Pertiwi” harus menggunakan penalaran karena semua lirik lagu ditulis dengan menggunakan bahasa pencipta dan memiliki makna tersendiri.
4. Semiotika
Menurut Eco secara terminologis semiotic adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda disini didefinisikan sebagai sesuatu atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain (Alex Sobur, 2004 ; 95). Menurut Alex Sobur (2006; 95) dalam bukunya yang berjudul Analisis Teks Media, secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani ” semeion ” yang berarti ”tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang terkonvensi sosial yang terbentuk sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.
Charles Sander Pierce adalah fisuf dan ahi logika yang berasal dari Amerika mengatakan semiotika sebagai sinonim dari kata logika. Logika dilakukan dengan penalaran dan penalaran dilakukan melalui tanda-tanda (Alex Sobur, 2004; 110).
Dalam buku Teknik Praktis Riset komunikasi karangan Rachmat Kriyanto, Pierce mengatakan semiotika mempunyai tiga elemen utama yang disebut teori segitiga makna yaitu :
1. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain diluar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek.
2. Acuan Tanda (Objek) adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
3. Pengguna Tanda (Interpretant) adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda (Rachmat Kriyanto, 2007; 263).
Peirce dalam buku Analisis Teks Media, Salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda.Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang, maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut (Alex Sobur, 2004; 115).
Penulis menggunakan teori semiotika segitiga makna Charles Sanders Pierce dalam penelitian ini untuk memahami lirik lagu “Pertiwi”.
5. Musik dan Emosi
Musik dapat mempengaruhi emosi pendengarnya. Djohan (2009; 103) mengatakan bila seseorang mendengarkan musik, ia selalu membuat representasi mental tentang musik itu terlepas dari perlu tidaknya ia dipengaruhi. Musik memang secara tidak langsung mempengaruhi emosi pendengarnya. Lirik lagu dalam musik sangat mempengaruhi pendengar karena dalam lirik lagu terdapat sebuah pesan, pemikiran, maupun imbauan dari penciptanya. Hal ini mengakibatkan pendengar musik akan terpengaruh oleh lirik lagu tersebut
G. Metode Pelaksanaan
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan objek yang diteliti dalam bentuk tulisan maupun lisan.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisi semionika karena penulis ingin mengungkapkan arti yang terkandung dalam lirik lagu “Pertiwi” yang diciptakan oleh kelompok musik RSAD. Penulis juga menggunakan metode pelaksanaan casework untuk mengetahui dampak lirik lagu “Pertiwi” terhadap sikap dan perilaku anak jalanan.
Untuk mengetahui pengaruh lirik lagu “Pertiwi” terhadap sikap dan perilaku anak jalanan, penulis menggunakan metode penyebaran lagu “Pertiwi” kepada anak jalanan dalam bentuk Mp3. Dalam waktu tiga minggu setelah penyebaran lagu, penulis mewawancari anak jalanan yang sudah mendapatkan lagu “Pertiwi” sebelumnya.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah lirik lagu “Pertiwi” yang diciptakan oleh keompok musik RSAD. Alasan memiih lirik lagu “Pertiwi” sebagai objek penelitian karena kelompok RSAD menyampaikan pesannya melalui lirik lagu “Pertiwi”. Perubahan sikap dan perilaku anak jalanan RSAD juga menjadi objek dalam penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang penulis peroleh untuk penelitian ini didapat secara langsung dari objek penelitian. Data ini disebut dengan data primer. Data pendukung untuk penelitian ini diperoleh dari sumber bacaan, membaca jurnal, contoh-contoh tugas akhir yang berkaitan dengan penelitian ini. Wawancara serta browsing juga dilakukan penulis untuk mengumpukan data-data pendukung. Data pendukung ini disebut data sekunder.
5. Metode Analisis Data
Metode analisis dengan menggunakan metode semionika segitiga makna digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk megungkap hubungan antara tanda, objek dan interpretant dalam lirik lagu “Pertiwi”. Metode analisis pelaksanaan casework (Proses) digunakan untuk menganalisa permasalahan yang terkandung dalam lirik lagu “Pertiwi” untuk kemudian dicarikan penyelesaian masalahnya
6. Penyimpulan Hasil Penelitian
Penarikan kesimpulan didasarkan pada hasil analisis yang sesuai dengan makna dan arti yang terdapat dalam lirik lagu “Pertiwi” dan berdasrkan analisis yang sesuai dengan penyelesaian masalah yang terkandung dalam lirik lagu “Pertiwi”.
H.Jadwal Kegiatan
Aktivitas | Waktu(Bulan/Minggu) | |||||||||||
1 | 2 | 3 | ||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | |
A. Awal | | | | | | | | | | | | |
1. Survey Lapangan | | | | | | | | | | | | |
2. Pendekatan Obyek Penelitian | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | |
B. Pelaksanaan | | | | | | | | | | | | |
1. Wawancara Obyek | | | | | | | | | | | | |
2. Perekaman Lagu "Pertiwi" | | | | | | | | | | | | |
3. Pengubahan Lagu ke bentuk Mp3 | | | | | | | | | | | | |
4. Analisa Lirik Lagu "Pertiwi" | | | | | | | | | | | | |
5. Penyebaran Lagu Kepada Anak Jalanan | | | | | | | | | | | | |
6. Wawancara Kepada Anak Jalanan | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | |
c. Akhir | | | | | | | | | | | | |
1. Penyimpulan | | | | | | | | | | | | |
2. Hasil Laporan | | | | | | | | | | | | |
I. Rancangan Biaya
Aktivitas | Sarana & Prasarana | Dana |
A. Awal | | |
1. Survey lapangan | Transportasi | Rp. 150.000 |
2. Pendekatan obyek penelitian | Alat perekam video | Rp. 500.000 |
| | |
B. Pelaksanaan | | |
1. Wawancara obyek | Alat perekam audio | Rp. 400.000 |
2. Perekaman Lagu "Pertiwi" | ||
3. Pengubahan lagu ke bentuk Mp3 | Converter MP3 | Rp. 100.000 |
| CDR | Rp. 100.000 |
4. Analisa Lirik Lagu "Pertiwi" | Alat tulis kantor | Rp. 30.000 |
5. Penyebaran lagu kepada anak jalanan | Transportasi | Rp. 150.000 |
melalui rumah singgah | | |
6. Wawancara kepada anak jalanan | Alat Perekam Audio | |
dan pengurus rumah sinngah | ||
c. Akhir | | |
1. Penyimpulan | | |
2. Hasil laporan | Print out laporan | Rp. 50.000 |
| | |
d. Lain-lain | | Rp. 300.000 |
Jumlah total | Rp. 1.780.000 |
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2002.Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : RajaGrafindo.
Djohan. 2009. Psikologi Musik : Best Publisher.
Effendy,Onong Uchjana. 2003.Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti.
Kriyanto, Rachmat. 2007.Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : KencanaPrenadaMedia Group.
Moelibo, Anton M. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : DepartemenPendidikan Kebudayaan Republik Indonesia.
Mottaqin, Moh. Dan Kustap. 2008. Seni Musik Klasik. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu komunikasi Suatu Pengantar . Bandung : PT. RemajaRosdakarya.
Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
_________.2004. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
_________. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk AnalisisWacana, Analisis Semiotik dan Analisis framing, Bandung : PT. RemajaRosdakarya.
SUMBER LAIN
Pasaribu, Ben M. Musikalitas + Etnisitas = Pluralitas dalam Jurnal BerjudulPluralitas Musik Etnik, Pusat Dokumentasi Dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen, Medan, 2004.
Kamus Besar Bahasa Indoneia.1990 : DepartemenPendidikan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indoneia. 2008 : DepartemenPendidikan Kebudayaan Republik Indonesia.
J. Lampiran
I. NAMA DAN BIODATA TIM
1. Ketua Pelaksanan Program
Nama Lengkap : Fitri Badriyah
Tempat dan Tanggal Lahir : Pakuan Sakti, 18 April 1992
NIM/Tahun Anagkatan : 10102244034 / 2010
Program Studi : Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, 20 Maret 2012
Fitri Badriyah
2. Anggota Pelaksanan Program 1
Nama Lengkap : Fikri Nur Cahya
Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 02 Agustus 1993
NIM/Tahun Anagkatan : 11102241012
Program Studi : Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, 20 Maret 2012
Fikri Nur Cahya
3. Anggota Pelaksanan Program 2
Nama Lengkap : Agung Suryawan
Tempat dan Tanggal Lahir : Temanggung, 03 Januari 1993
NIM/Tahun Anagkatan : 11102241030
Program Studi : Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, 20 Maret 2012
Agung Suryawan
II. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Sujarwo, M.Pd.
2. Golongan Pangkat dan NIP : Penata / Lektor III/c / 19691030 200312 1 001
3. Jabatan Fungsional : Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
4. Fakultas/Program studi : Ilmu Pendidikan / Pendidikan Luar Sekolah
5. Bidang Keahlian : -
6. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta
Yogyakarta, 20 Maret 2012
Dr. Sujarwo, M.Pd.
0 komentar:
Posting Komentar