ShutterstockIlustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga srikandi partai politik terbesar di DPR, yaitu Nurul Arifin (Partai Golkar), Theresia Pardede (Partai Demokrat), dan Rieke Diah Pitaloka (PDI Perjuangan) membantah partainya tidak memiliki strategi pemberdayaan perempuan dan
keadilan jender. Mereka menyatakan sudah punya strategi, meskipun belum sepenuhnya diterapkan dalam program yang maksimal.Bantahan mereka disampaikan saat diskusi yang dimoderatori oleh sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam B Prasodjo, di Kampus Program Studi Kajian Jender, Program Pascasarjana UI, Kamis (10/11/2011) di Salemba, Jakarta.
Dalam diskusi itu, Ani Soetjipto dan Shelly Adelina dari Program Studi Kajian Jender, Program Pascasarjana UI, mengungkapkan, sebagian kesimpulan studi komparatif terhadap tiga parpol terbesar pemenang Pemilu 2009, yang dinilai tak memiliki strategi pemberdayaan dan keadilan jender.
Tiga partai terbesar itu dipilih dalam penelitian karena dapat menentukan dan mendominasi kekuatan politik, yang dapat menyebabkan akses dan kontrol dari partai menengah akan mengalami hambatan dan menentukan dalam pengambilan kebijakan publik. Kursi keterwakilan mereka cukup besar.
"Saya menolak kalau disebutkan Partai Golkar tidak memiliki strategi pemberdayaan perempuan dan keadilan jender. Partai Golkar memiliki departemen perempuan, yang aktif melakukan pelatihan terhadap kelompok perempuan melalui berbagai program," ungkap Nurul.
Nurul mengakui, akses untuk menjadi pimpinan di jajaran Partai Golkar tidak mudah jika tidak memiliki historis nama besar keluarga. "Kuota 30 persen perempuan memang sudah terpenuhi di partai, akan tetapi tidak strategis dan menentukan karena hanya di tingkat kelompok kerja," kata Nurul.
Rieke juga tak sependapat. "PDI-P melalui berbagai program menugaskan pimpinan daerah asal PDI-P untuk mengurangi pembangunan mal dan mempertahankan pasar tradisional. Di balik program itu, PDI-P mempertahankan ruang bagi perempuan melaksanakan kesetaraannya," kata Rieke.
Adapun Theresia mengemukakan, sebagai partai baru, Partai Demokrat juga mengedepankan sejumlah program. "Pak SBY sering mengingatkan program-program pemberdayaan perempuan terus dijalankan," ujarnya.
http://nasional.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar